Ilmu
Perpustakaan - UNDIP
1. Promosi Perpustakaan Sekolah
Kedatangan
pemustaka ke perpustakaan merupakan tolak ukur pemanfaatan dan keberhasilan
perpustakaan. Oleh karena itu perpustakaan harus dapat menunjukkan tampilan
yang elegan, cantik, cerdas, menarik serta memberikan layanan yang ramah kepada
pemustaka karena keberhasilan perpustakaan diukur dengan tingkat kedatangan
pemustaka dan tingkat keterpakaian koleksinya. Persoalannya bagaimana pemustaka
mengetahui ketersediaan koleksi dan aktivitas perpustakaan yang diharapkan
dapat membantu dalam perolehan informasi. Ada pepatah mengatakan “tak kenal
maka tak sayang”; sehingga perpustakaan perlu memperkenalkan diri dengan segala
aktivitasnya kepada pemustaka melalui promotion of library.
Promosi
perpustakaan merupakan forum pertukaran informasi antara organisasi dan
konsumen dengan tujuan utama memberikan informasi tentang produk atau jasa yang
disediakan oleh perpustakaan sekaligus membujuk siswa dan guru untuk berekreasi
terhadap produk atau jasa yang ditawarkan. Rangkaian kegiatan perpustakaan
dirancang agar masyarakat mengetahui manfaat sebuah perpustakaan melalui
koleksi, fasilitas, dan produk/layanan yang disediakan. Karena sarana yang
sangat menunjang untuk kemajuan Pendidikan dalam Sekolah adalah Perpustakaan
sekolah. Mulai dari sistem yang digunakan dalam perpustakaan tersebut sampai
bagaimana media promisi perpustakaan tersebut. Sehingga media promosi dan
tujuan dari perpustakaan dapat sejalan dengan kurikulum sekolah. Promosi
dilakukan untuk meningkatkan minat para siswa baru dan lama yang agak jarang
memanfaatkan pelayanan perpustakaan di sekolahannya. Bila promosi dijalankan
dengan baik sesuai dengan programnya, maka perwujudan dari fungsi
informatif akan berjalan dengan baik, baik di dalam
maupun di luar sekolah. Sehingga dapat menumbuhkan kesadaran akan keberadaan
perpustakaan, sampai kepada tindakan untuk memanfaatkannya.
Sumber Foto :
http://www.kingdown.wilts.sch.uk/the-library/
2. Tujuan Promosi Perpustakaan Selolah
Menurut
Jerome dan Andew tujuan dari promosi adalah untuk :
1. Menarik perhatian, artinya berupaya agar produk
yang ditawarkan dapat menimbulkan rasa;
2. Ketertarikan pelanggan / seseorang;
3. Menciptakan kesan, artinya bagaimana agar pemakai
memiliki kesan yang baik terhadap produk kita;
4. Membangkitkan minat, dengan tampilan yang menarik
dan menimbulkan kesan yang baik maka akan dapat meningkatkan minat seseorang
untuk mengetahui lebih lanjut serta mempergunakan, memanfaatkan produk yang
telah ditawarkan;
5. Memperoleh tanggapan, dengan promosi yang dilakukan
diharapkan muncul tanggapan dalam hal ini tentunya tanggapan yang positif.
Stanley
menjelaskan bahwa tujuan promosi adalah untuk :
1. Mempengaruhi pengetahuan;
2. Mempengaruhi sikap dan
perilaku;
3. Membujuk untuk menerima konsep;
4. Pelayanan;
5. Meperkenalkan ide / barang yang dipromosikan.
Tujuan
utama promosi perpustakaan adalah untuk menyadarkan masyarakat pengguna tentang
pentingnya perpustakaan bagi kehidupan, baik masa sekarang maupun masa yang
akan datang.
Pada
dasarnya segala daya dan upaya yang dilakukan melalui promosi dalam dunia
perpustakaan memiliki sasaran untuk: meningkatnya pengunjung perpustakaan;
meningkatnya buku yang dipinjam serta meningkatnya pemanfaatan koleksi maupun
sumber daya yang ada di perpustakaan. Yang dimaksudkan agar semua program dan
kegiatan yang dilakukan untuk para siswa/pemakai diketahui secara utuh dan
jelas oleh masyarakat. Selanjutnya mendapat respon atau tanggapan
oleh mereka. Bentuk respon tersebut diharapkan seperti yang
diharapkan oleh pengelola perpustakaan. Dan pada akhirnya penyelenggaraan
perpustakaan yang cantik, cerdas dan layanan yang ramah dapat menumbuhkan
budaya baca bagi masyarakat.
3. Sasaran Promosi Perpustakaan Sekolah
Mempublikasikan
atau memasyarakatkan dan sosialisasi perpustakaan sekolah mempunyai beberapa
sasaran yaitu:
1. Menginformasikan, atau mrmberitahukan supaya
masyarakat sekolah tahu dan kenal;
2. Mengingatka, agar masyarakat sekolah selalu ingat;
3. Menarik perhatian, agar masyarakat sekolah tertarik
kepada perpustakaan.
4. Unsur – unsur Promosi Perpustakaan
Sekolah
Agar
promosi perpustakaan sekolah dapat berjalan dengan baik maka diperlukan
beberapa unsur yang harus diperhatikan, yaitu :
1. Bahan Pustaka merupakan unsur penting artinya
koleksi apa saja yang dimiliki oleh perpustakaan sebagai bahan promosi
(tercetak, elektronik, web);
2. Layanan / Jasa merupakan jenis layanan yang ada dan
diberikan oleh perpustakaan;
3. Petugas adalah pengelola perpustakaan yang tahu
persis tentang kondisi perpustakaan serta sebagai pelaksana dalam pembuatan
sarana promosi;
4. Pemustaka dahulu dikenal dengan pengguna merupakan
orang yang
memanfaatkan perpustakaan,
sebagai sasaran dari promosi;
5. Media/Chanel adalah saluran atau peralatan yang
dipakai sebagai sarana penyampaian promosi;
6. Sarana/Prasarana merupakan peralatan yang tersedia
dalam pelayanan perpustakaan.
Hal
lain yang harus diketahui untuk mempromosikan perpustakaan adalah unsur-unsur
promosi seperti di bawah ini :
-
Attention/perhatian
- Action/tindakan
- Interest/ketertariakan
- Satisfy/kepusan
- Desire/keinginan
5. Bentuk-Bentuk Promosi
Ada
beberapa macam bentuk yang dapat dilakukan sebagai sarana promosi
perpustakaan sekolah, antara lain adalah sebagai berikut :
1. Brosur adalah
salah satu bentuk promosi yang berupa kertas cetakan/lembaran yang isinya
mencakup petunjuk umum tentang perpustakaan; informasi tentang koleksi, daftar
bacaan yang menarik, petunjuk tentang subyek tempat; informasi
tentang jenis perpustakaan.
2. Poster merupakan
salah satu media promosi yang biasanya menggunakan kertas ukuran besar (A3 atau
A2) isinya selain tulisan juga ada gambar. Poster ini dibuat dengan tujuan
untuk menarik perhatian atau mencuri perhatian sekilas dari orang yang lewat
diseputar pemasangan poster. Poster yang dibuat dengan mencantumkan nama jasa,
alamat, telepon, jam buka, jasa apa yang ada serta ditujukan untuk siapa saja.
3. News Letter merupakan
salah satu media yang digunakan untuk memberikan informasi khusus kepada
sejumlah orang secara teratur. Isinya tentang berita atau artikel-artikel
singkat. Dalam news letter secara tetap harus memuat : editorial, informasi
singkat dan rinci tentang layanan, kegiatan, koleksi terbaru, fasilitas dan
peraturan perpustakaan memberi juga ilustrasi atau gambar yang menarik atau
kuis-kuis.
4. Pembatas Buku = bookmark merupakan salah satu promosi yang
digunakan dan untuk sarana memberi tanda pembatas pada halaman-halaman buku, tujuannya
untuk memberi batasan pada halaman yang sudah dibaca dan nanti akan dibaca
kembali, agar menarik dapat diberi logo atau gambar-gambar yang menarik.
5. Terbitan Khusus Perpustakaan merupakan
promosi yang berbentuk sebuah terbitan yang dilakukan oleh perpustakaan
sendiri, seperti buku panduan penggunaan perpustakaan = booklet, kalender
perpustakaan (isi-nya kegiatan yang dilakukan oleh perpustakaan).
6. Pameran Perpustakaan, merupakan kegiatan promosi perpustakaan dengan
maksud menarik perhatian banyak orang (massa) termasuk promosi yang paling jitu
untuk menjaring orang. Selain menarik lebih banyak orang juga efektif untuk
memperkenalkan layanan yang dibrikan oleh perpustakaan.
7. Pameran buku merupakan
sarana penyampaian informasi kepada jumlah besar. Pameran hendaknya bersifat
visual (disertakan foto jasa perpustakaan) dan pustakawan dapat memberikan jasa
ditempat (nasihat informasi). Juga ada pameran koleksi buku atau koleksi yang
bertepatan dengan perayaan (hari kemerdekaan misalnya) maupun tema tertentu.
8. Ceramah merupakan
kegiatan dimana satu atau dua orang berbicara dalam forum tertentu sedangkan
yang lain (audience) mendengarkan. Isi pembicaraan berkisar tentang kondisi dan
layanan perpustakaan serta kepustakawanan atau how to use the library.
Ceramah bisa dilakukan sebagai salah satu sarana user education.
9. Seminar merupakan
kegiatan yang dilakukan seperti ceramah hanya diperlukan persiapan yang lebih
lama serta lebih luas cakupannya. Dengan mengundang berbagai tokoh figure
public, seperti pengarang atau penulis.
10. Facebook, menjadi sarana pemberitaan informasi mengenai
berita-berita terbaru di perpustakaan sekolah yang dapat dilakukan melalui
internet, selain itu Facebook juga dapat berkomunikasi dengan berbagai orang di
penjuru dunia, bahkan dengan teman lama dll.
11. Mading, merupakan media promosi yang memberikan informasi
kepada para siswa dengan memajang daftar bahan pustaka baru maupun dalam
bentuk resensi buku.
12. Gantungan
kunci, merupakan media promosi
yang memberikan cendera mata (kenang-kenangan) untuk para siswa.
Memang media ini sangat kurang sering digunakan untuk promosi perpustakaan pada
umumnya.
13. Radio
sekolah, merupakan sarana promosi yang sangat
komunikatif dimana para siswa dapat memberikan kritik dan saran untuk
perpustakaan sekolah secara langsung melalui kartu request yang dapat diambil
di perpustakaan maupun dengan telefon.
14. Map
khusus perpustakaan, dibuat untuk memberikan ciri khusus
akan perpustakaan.
15. Mengadakan
kegiatan yang dapat diikuti oleh masyarakat sekolah, seperti lomba, bercerita/dongeng, penelusuran
informasi, menulis artikel, abstrak, membuat resensi buku, melukis, mengarang
tentang subjek-subjek tertentu yang sedang hangat (in) di sekolah,
wisata perpustakaan, bazar, pemutaran film, dll.
6. Sarana Promosi
Di
bawah ini ada beberapa kegiatan yang dapat dijadikan sarana promosi
perpustakaan:
1.
Menyelenggarakan berbagai pameran buku;
2.
Membuat terbitan berisi informasi
mengenai jam buka, jasa dan koleksi perpustakaan;
3.
Mempersiapkan dan menyebarluaskan
bermacam daftar sumber informasi dan pamflet yang berkaitan dengan proyek dan
program perusahaan memberikan informasi tentang perpustakaan kepada semua
karyawan;
4.
Membentuk semacam kelompok “sahabat
perpustakaan” bagi para karyawan;
5.
Membuat rambu, tanda, marka yang
efektif di dalam dan di luar perpustakaan.
7. Bahan-bahan
Promosi
1. Koleksi Bahan Pustaka (buku, surat kabar, majalah,
jurnal, kliping, bahan audio visual, e-book);
2. Layanan (Layanan sirkulasi,layanan referens,
layanan fotokopi, layanan internet, layanan kelas alternative);
3. Fasilitas.
8.
Strategi Promosi
1. Membangun komunikasi dengan pemustaka
Merupakan
pemanfaatan ilmu komunikasi dalam segala kegiatan promosi, oleh karena itu
diperlukan kemampuan dalam berkomunikasi dengan pemustaka, lingkungan,
fasilitas dan bahan pustaka yang ada. Beberapa sikap dalam berkomunikasi dapat
ditunjukkan dengan kemampuan memiliki wawasan yang luas, tingginya integritas
dan kemampuan dalam berkomunikasi.
2. Membangun kerjasama dengan pihak ketiga
Pada
dasarnya tidak satupun perpustakaan yang mampu memberikan layanan berupa
pemenuhan semua kebutuhan pemustaka. Oleh karena itu, perlu dibangun kerjasama
terutama dalam layanan promosi. Kerjasama dapat dilakukan dalam kegiatan
sehari-hari atau secara insidentil. Kerjasama dapat dilakukan dengan: instansi
terkait (pendidikan, perpustakaan nasional/provinsi/kabupaten/kota, pemerintah,
penerbit, toko buku) atau dengan lembaga/orang yang berkompeten dengan
perpustakaan (LSM, tokoh masyarakat).
3. Membuat program promosi
Yang
meliputi: penetapan sasaran/prioritas; menentukan prosedur/tindakan serta
menyusun rencana kerja. Adapun dalam pembuatan program promosi ini perlu
menetapkan pendekatan yang dipakai yaitu : melalui iklan, melalui kontak
pribadi atau melalui penciptaan “suasana” (atmosphere), melalui publikasi atau
pemberian reward.
4. Menerbitkan Buku Pedoman Perpustakaan Sekolah
Buku
Pedoman Perpustakaan yang dimaksud berisi informasi tentang kegiatan
perpustakaan, jenis layanan, prosedur, koleksi, peraturan dan lain-lain yang
berkaitan dengan aktivitas perpustakaan. Buku Pedoman Perpustakaan biasanya
merupakan salah satu bab dari Buku Pedoman Sekolah yang bersangkutan, yang
diterbitkan setiap tahun ajaran baru yang dibagikan kepada setiap siswa.
Penerbitan buku pedoman tersebut dimaksudkan agar semua siswa pada umumnya dan
khususnya siswa baru mengetahui esensi dan eksistensi perpustakaan sehingga
timbul minatnya untuk berkunjung ke perpustakaan yang pada akhirnya diharapkan
dapat memanfaatkan layanan perpustakaan.
5. Kontak Perorangan
Promosi
secara kontak perorangan dilakukan melalui pertemuan langsung antara
perpustakaan
dengan pemakai. Promosi dengan kontak perorangan dapat diatur sedemikian rupa
sehingga mendekati kebutuhan, minat dan pribadi pemakai.
Bellardo dan Waldhart (1981) mengemukakan
bahwa penelitian mengenai efektifitas teknik-teknik promosi dan komunikasi di
bidang kepustakawanan dan informasi telah membuktikan bahwa kontak perorangan
dari mulut ke mulut merupakan cara yang paling efektif untuk menyebarluaskan
informasi mengenai produk dan jasa perpustakaan dan dalam hal menarik minat
pemakai. Bahkan informasi dari mulut ke mulut ini ternyata lebih efektif dari
pada pengiriman surat, brosur, pamflet, dan sejenisnya. Kontak perorangan
sebagai salah satu teknik promosi yang dilaksanakan di perpustakaan sekolah
adalah dalam bentuk ceramah mengenai pendidikan pemakai yang dilaksanakan pada
tahun ajaran baru, melalui kegiatan orientasi pendidikan atau pengenalan
sekolah yang menitik beratkan pada orientasi perpustakaan sekolah. Materi yang
disampaikan berupa pengenalan mengenai tugas, fungsi dan peranan perpustakaan
sekolah, peraturan, jenis layanan, koleksi, fasilitas, dan staf dengan sasaran
agar siswa memahami bagaimana memanfaatkan perpustakaan.
6. Menyebarkan brosur
Penyebaran
brosur kepada pemakai dimaksudkan agar apa yang ada di perpustakaan sekolah
diketahui oleh pemakai, sehingga dengan mengetahui keberadaan perpustakaan
sekolah diharapkan akan timbul minat untuk memanfaatkan sumberdaya
perpustakaan. Brosur tersebut berisi tentang kegiatan perpustakaan termasuk
kekayaan yang ada di dalamnya.
7. Penataan Kondisi Fisik Perpustakaan (Atmospheric) Kotler
(1975)
Mengartikan atmospheric sebagai
perancangan lingkungan organisasi yang diperhitungkan sedemikian
rupa, agar menimbulkan dampak kognitif dan/atau emosional kepada
pasar target, sehingga meningkatkan kepuasan pada waktu membeli atau
memanfaatkan produk atau jasa itu. Penataan lingkungan perpustakaan dalam hal
ini mencakup penataan interior dan eksterior, termasuk di dalamnya fasilitas
yang digunakan untuk menciptakan suasana yang kondusif sehingga pemakai yang
datang ke perpustakaan merasa senang, tenang, dan nyaman. Untuk memberikan
kegairahan sekaligus suasana yang segar, pada jam tertentu dialunkan musik-musik
lembut yang tidak mengganggu bahkan disukai oleh pemakai padasaat belajar di
perpustakaan.
8. Melaksanakan Kegiatan Pendidikan Pemakai
Pendidikan
pemakai adalah kegiatan membimbing atau memberikan petunjuk kepada pemakai dan
calon pemakai agar mampu memanfaatkan sumberdaya yang ada di perpustakaan.
Tujuan pendidikan pemakai adalah :
a) Meningkatkan keterampilan pemakai agar mampu
memanfaatkan kemudahan dan sumberdaya perpustakaan secara mandiri;
b) Membekali pemakai dengan teknik yang memadai dan
sesuai untuk menemukan informasi dalam subyek tertentu;
c) Meningkatkan pemanfaatan sumberdaya dan layanan
perpustakaan;
d) Mempromosikan layanan perpustakaan;
e) Menyiapkan pemakai agar dapat mengantisipasi
perkembangan IPTEK.
Dalam
pelaksanaan kegiatan pendidikan pemakai, biasanya menggunakan 2 (dua)
pendekatan,
yaitu :
(1) Orientasi perpustakaan, yaitu pendidikan pemakai
untuk memperkenalkan perpustakaan secara umum kepada pemakai baru. Pendidikan
ini meliputi wisata perpustakaan dan/atau peragaan dengan pustaka pandang
dengar mengenai fasilitas dan layanan perpustakaan.
(2) Pengajaran perpustakaan, yaitu mendidik pemakai
agar dapat menggunakan sumber informasi yang tersedia di perpustakaan dan di
tempat lain.
9. Kendala dalam Kegiatan Promosi dan Upaya mengatasi
kendalakendala dalam promosi perpustakaan sekolah
Kendala
dalam kegiatan promosi perpustakaan sekolah meliputi:
1. Perpustakaan kurang mampu meningkatkan kuantitas
dan kualitas layanan.
2. Lokasi kurang strategis dan gedung kurang
representatif.
3. Masyarakat akademis belum memandang secara benar
terhadap tugas, fungsi, dan peranan perpustakaan sekolah.
Upaya
mengatasi kendalakendala dalam promosi perpustakaan sekolah dilakukan melalui
kegiatan:
(1) Meyakinkan pimpinan sekolah tentang essensi
perpustakaan sekolah.
(2) Meningkatkan citra yang positif tentang
perpustakaan.
(3) Menempatkan promosi perpustakaan sebagai salah satu
prioritas program perpustakaan.
Oleh
karena itulah maka strategi yang matang, terarah, cantik, cerdas, bermutu serta
terus menerus harus dilakukan dalam mempromosikan perpustakaan, sehingga fungsi
dan manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat penggunanya. Oleh karena itu
peribahasa “tak kenal maka tak sayang” dirubah dengan “semakin dikenal, semakin
disayang dan semakin maju”.
10. Petugas
perpustakaan sebagai agen promosi
Sikap
pustakawan secara langsung mempengaruhi citra perpustakaan. Jika petugas
perpustakaan memperlihatkan sikap yang baik dalam memberikan pelayanan kepada
pemakai, secara tidak langsung ia telah melakukan promosi.
BAB
III
PENUTUP
Perpustakaan sekolah memiki peran
penting dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. Sebagai sarana penunjang
pembelajaran, perpustakaan dituntut untuk berperan aktif dalam membantu para
siswa , guru dan segenap warga sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan di
sekolah. Akhir-akhir ini banyak perpustakaan sekolah yang kurang optimal dalam
penyelenggarakan fungsi dan perannya sebagai mana mestinya, oleh kerena itu
publikasi sangatlah penting dalam keeksistensian sebuah perpustakaan. Karena
publikasi merupakan sarana efektif untuk memperkenalkan, mengajak, dan
menghimbau para warga sekolah untuk ikut ambil bagian dalam memanfaatkan
perpustakaan agar fungsi perpustakaan dapat berjalan sesuai dengan fungsinya
dan tujuan perpustakan pun terwujud demi kelancaran proses pembelajaran di
sekolah.
Daftar
Pustaka
Rusman. 1991. Perpustakaan
Sekolah : Antara Fungsi, Problema dan Pemecahannya.
Media Pembinaan Pendidikan No.15 Juli
1991.
Sulistyo-Basuki. 1992. Pengantar
Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Zen, Zulfikar. 2006. Manajemen
Perpustakaan. Jakarta: Seto Agung.
Jurnal Perpustakaan Sekolah ,
Tahun 1 - Nomor
1 - April 2007
Hari Santoso (2007).” Promosi
Sebagai Media Pemberdayaan Perpustakaan Sekolah “.http://www.demas.web.id/search/promosi+sebagai+media+pemberdayaan+perpustakaan+sekolah+edisi+tahun+
Yuni Yuven (2009). “Stategi Promosi
Layanan Perpustakaan”
.http://yuni_yuven.blog.undip.ac.id/2009/12/14/strategi-promosi-layanan-perpustakaan/
( 21 Mei 2010 )
Kang Budhi. “Pemasaran Dan
Promosi Perpustakaan” http://kangbudhi.wordpress.com/2007/10/18/pemasaran-dan-promosi-perpustakaan/
( 22 Mei 2010 )
Muhammad
Jevi. “Brosur dan Gantungan Kunci Media Promosi Alternatif di SMA N 62
Jakarta http://undipku.wikispaces.com/file/view/HUMAS.pdf
(21
Mei 2010 )
“Pemasaran Dan
Promosi Perpustakaan” http://www.bit.lipi.go.id/masyarakat-literasi/index.php/promosi-perpustakaan
( 21 Mei 2010 )
“Promosi/Publikasi”. http://library.site88.net/1_5_Promosi-Publikasi.html
( 22 Mei 2010 )